Jumat, 31 Agustus 2018

Laporan Dasar-Dasar Akua Kultur (2015)



I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Secara umum, manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian sumber daya manusia dan juga sumber daya alam. Dalam melakukan kehidupan sehari hari kita sebenarnya tidak akan pernah lepas dari suatu manajemen, baik itu dunia pekerjaan, pendidikan, kesehatan, penelitian dan lain lain. Sebaik apapun potensi yang kita miliki tetapi jika tidak di ikuti oleh manajemen yang baik maka hasilnya kurang baik, sebaliknya jika potensi kita biasa biasa saja tetapi jika di atur oleh manajemen yang baik maka hasilnya akan lebih baik.
Demikian pula dalam dunia tata kelola bisnis perikanan, manajemen diperlukan agar bisnis dapat berjalan lancar dan mendapatkan hasil yang diharapkan tentunya. Pada manajemen itu sendiri terdapat beberapa fungsi sebagai bagian dari proses manajemen yaitu planning (perencanaan), organization (Pengorganisasian), actuating (pergerakan) dan controlling (pengawasan) (Hannesson, 1988).
Dalam setiap perusahaan tentunya memerlukan manajemen agar seluruh kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan baik secara efektif dan efisien serta dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Begitupun juga dalam bisnis perikanan manajemen sangat diperlukan, akan tetapi penerapan manajemen yang dilakukan berbeda dengan manajemen perusahaan lainnya, karena bertitik tolak dari karakteristik komoditas perikanan yang khas. Perbedaan karakteristik tersebut menyebabkan perbedaan manajemen dalam hal penanganan, pengangkutan, penyimpanan, pengolahan, standarisasi, pengemasan, permodalan atau pembiayaan, penanggungan risiko, pengelolaan tenaga kerja/SDM, dan pengintaian pasar.
Perikanan memiliki berbagai macam bentuk usaha untuk melakukan peningkatan pengelolaan dan produksi yang dapat mengasilkan komoditi perikanan yang berkualitas baik. Salah satunya adalah BBI Abeli Sawah, yang melakukan pembenihan ikan air tawar. Di BBI Abeli Sawah ini sudah berjalan 46 tahun dan sudah terbilang usahanya berhasil dalam pembenihan ikan air tawar. Oleh karena itu, praktek lapang ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana penerapan manajemen dalam keseluruhan aspek pengelolaan.

1.2.            Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk melihat langsung bagaimana penerapan manajemen bisnis yang berada di BBI Abeli Sawah, apakah sudah berjalan dengan baik atau tidak.

1.3.            Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum ini yaitu agar kami sebagai mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan secara langsung tentang bagaimana cara penerapan manajemen, khususnya yang berkaitan dengan bisnis perikanan pada BBI Abeli Sawah.


















II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian dan Fungsi Manajemen Bisnis
Secara umum , manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian sumber daya manusia dan juga sumber daya alam. Dalam melakukan kehidupan sehari hari kita sebenarnya tidak akan pernah lepas dari suatu manajemen, baik itu dunia pekerjaan, pendidikan, kesehatan, penelitian dan lain lain. Sebaik apapun potensi yang kita miliki tetapi jika tidak di ikuti oleh manajemen yang baik maka hasilnya kurang baik, sebaliknya jika potensi kita biasa biasa saja tetapi jika di atur oleh manajemen yang baik maka hasilnya akan lebih baik (Sabardi, 1997).
Menurut (Rahardi 1993) Demikian pula dalam dunia tata kelola bisnis perikanan, manajemen diperlukan agar bisnis dapat berjalan lancar dan mendapatkan hasil yang diharapkan tentunya. Pada manajemen itu sendiri terdapat beberapa fungsi sebagai bagian dari proses manajemen. Fungsi-fungsi itu antara lain sebagai berikut.
A. Perencanaan (Planning)                                                                                         
            Perencanaan ini berfungsi sebagai tindakan untuk menentukan sasaran dan arah yang akan dituju. Di dalam perencanaan ini dituntut adanya kemampuan untuk meramalkan, mewujudkan, dan melihat ke depan dengan dilandasi dengan penuh perhitungan dan kecermatan yang akurat. Menurut stoner dibagi menjadi 4 tahap yaitu, menetapkan serangkaian tujuan, merumuskan keadaan sekarang, identifikasi segala kemudahan dan hambatan, mengembangkan serangkaian kegiatan untuk
mencapai tujuan.
B. Pengorganisasian (organization)
Pengorganisasian ini merupakan suatu tindakan membagi-bagi bidang pekerjaan antara kelompok yang ada serta menetapkan dan merinci hubungan hubungan yang diperlukan. Ernest Dalemenguraikan pengorganisasian sebagai suatu proses multi langkah, yaitu: pemerincian pekerjaan, pembagian pekerjaan, pemisahan pekerjaan (pendepartemenan), koordinasi pekerjaan, monitoring dan reorganisasi.
 C. Pergerakan (actuating)
 Pergerakan merupakan suatu tindakan untuk memotivasi anggota anggota kelompok agar melaksanakan tugas tugas yang telah dibebankan dengan baik dan
penuh dengan tanggung jawab.
D. Pengawasan (controlling)
Fungsi ini merupakan tindakan untuk mengawasi atau mengontrol segala aktifitas agar dapat berjalan sesuai dengan rencana rencana yang telah ditetapkan

2.1. Aspek-aspek Dalam Manajemen
Terdapat tiga aspek utama yang sangat penting diketahui dan dipahami dalam dunia bisnis apapun, termasuk juga bisnis perikanan yaitu :
 A. Aspek produksi
Manajemen produksi mencakup perencanaan produksi dan pengendalian proses produksi. Di dalamnya terdapat juga pengambilan keputusan dalam bidang persiapan dan proses produksi jangka pendek, menengah, atau jangka panjang. Dengan demikian diharapkan bahwa pengusaha dapat berproduksi secara lebih efektif
dan efisien.

B. Aspek pemasaran
Manajemen pemasaran mencakup kegiatan untuk mendistribusikan hasil produksi ke tangan konsumen. Kegiatan tersebut seperti menentukan kelompok masyarakat yang menjadi sasaran pemasaran, melihat ada tidaknya persaingan, dan menentukan strategi pemasaran yang harus dijalankan.
C. Aspek keuangan

 Manajemen keuangan meliputi kegiatan mengelola keuangan dalam suatu usaha. Di dalamnya sudah termasuk pula cara mendapatkan dan mengalokasikan dana untuk suatu rangkaian usaha atau bisnis.

III. METODOLOGI
3.1. Gambaran Umum Lokasi

Gambar 1. Lokasi BBI Abeli Sawah
(Sumber : Dok. Pribadi, 2015)

Balai Benih Ikan (BBI) Abeli Sawah yang terletak di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara berdiri sejak tahun 1969 di bawah naungan Dinas Perikanan Provinsi, namun sejak tahun 2000 telah di alihkan ke Dinas Kabupaten Konawe. Luas Balai Benih Ikan (BBI) Abeli Sawah yaitu 3,9 hektar dengan 35 petak yang terdiri dari kolam induk, pendederan dan pemijahan.
Lokasi tempat pembenihan sangat strategis dan memiliki sumber daya yang tersedia untuk melakukan budidaya ikan air tawar. Jarak antara balai pembenihan dengan sumber air tawar yang tidak begitu jauh sehingga memudahkan untuk melakukan budidaya ikan air tawar.







3.2. Alat dan Bahan

Tabel 1. Alat Dan Bahan Yang Digunakan Dalam Praktek Lapang
No.
Alat
Kegunaaan
1.
- Polpen dan Buku
Sebagai Alat Tulis Menulis
2.
- Kamera
Sebagai Alat Dokumentasi
3.
- Kendaraan
Sebagai Transportasi
No.
Bahan
Kegunaan
1.
- Quisioner
Sebagai Panduan Wawancara


3.3. Prosedur Kerja
1.      Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada saat proses praktek lapang berlangsung.
2.      Berangkat menuju BBI Abeli Sawah pada pukul 09.00 Wita.
3.      Manager BBI Abeli Sawah memperkenalkan diri, sebelum melakukan proses wawancara.
4.      Melakukan proses wawancara dengan mengacu pada quisioner.
5.      Mengambil gambar untuk dokumentasi.
6.      Keliling melihat-lihat lokasi BBI yang di pandu oleh Manager BBI Abeli Sawah.







IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.            Fungsi Manajemen Usaha
Fungsi manajemen usaha BBI Abeli Sawah disajikan dalam bentuk tabel berikut ini :
Tabel 2. Fungsi Manajemen usaha
No.
Uraian
Upaya yang dilakukan Perusahaan
1.
Planning (perencanaan)
Melakukan pembenihan 2-3 kali produksi dan memasang target produksi benih lebih dari jumlah pemesanan.
2.
organizing
Membagi tugas sesuai kemampuan yang dimiliki secara sruktural dalam organisasi sebagai koordinasi.
3.
Actuating
Mengontrol segala proses kegiatan produksi sesuai yang telah dipercayakan.
4.
Controlling
Dilakukan pemantauan langsung dari balai.
5.
Rencana Pengembangan Usaha
Merencanakan penambahan jenis komoditi pembenihan.

Planning atau perencanaan di BBI Abeli Sawah dilakukan dengan merencanakan beberapa kegiatan usaha yaitu melakukan pembenihan 2-3 kali produksi dan memasang target produksi benih lebih dari jumlah pemesanan para konsumen.
Adapun proses perencanaan yang di lakukan BBI Abeli Sawah yaitu dengan memaksimalkan hasil produksi benih dengan cara memperhatikan dan menjaga setiap tahap demi tahap produksi, mulai dari persiapan induk, pemijahan, sampai menghasilkan benih.
Dalam merencanakan sesuatu hal baik itu dalam memproduksi benih, penambahan jenis komoditi, penambahan alat dan sebagainya, perencanaan tersebut tidak dituangkan dalam bentuk tulisan, melainkan dengan mengadakan rapat dan memperhatikan peluang yang ada sebelum memulai rencana tersebut. Adapun target sasaran dari BBI ini yaitu semaksimal mungkin memproduksi benih untuk kebutuhan masyarakat  khususnya di kabupaten konawe.
Sistem organisasi yang di gunakan yaitu  membagi masing-masing tugas setiap pekerja sesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki serta struktural. Hubungan kerja dalam organisasi sebagai koordinasi.
Dalam Kegiatan pengarahan yang dilakukan seperti mengontrol segala proses kegiatan sesuai tanggap jawab yang telah dipercayakan. Koordinasi sangat diperlukan dalam proses pembenihan, terutama untuk persiapan kolam.
Pengawasan yang diterapkan untuk para pekerja yaitu dengan melakukan pemantauan langsung dari balai seperti absensi kehadiran setiap hari. Adapun untuk pengawasan keamanan yaitu melakukan penjagaan ketat selama 24 jam, serta menjaga kebersihan lingkungan BBI maupun proses pembenihan.
BBI Abeli Sawah ini memiliki rencana untuk mengembangkan usaha yang cukup lama di jalani yaitu dengan melakukan penambahan jenis komoditi ikan, seperti ikan patin, lele dan bandeng. Dalam rencana pengembangan usaha tersebut, peranan pemerintah sangat di butuhkan untuk mendukung serta mewujudkan pengembangan usaha itu.
Adapun faktor yang dibutuhkan dalam perkembangan usaha adalah faktor produksi, teknologi, ketersediaan bahan baku/bibit, ketersediaan sarana penunjang, dan kebijakan pemerintah. Semua faktor tersebut sangat dibutuhkan demi kelancaran usaha pembenihan sehingga dapat menghasilkan benih yang berkualitas baik.
Sementara faktor yang dapat menghambat perkembangan usaha pembenihan yaitu karena ketidaktersediaan sarana dan prasarana, kurangnya sumber daya manusia serta terbatasnya pemasaran hasil produksi yang hanya memiliki konsumen lokal. Untuk para karyawan diberikan pembinaan berupa pelatihan, magang, dan study banding, untuk memberikan pengalaman dan pengetahuan yang lebih.

4.2.            Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manager, dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Manajemen sember daya manusia disajikan dalam bentuk tabel berikut ini :
Tabel 3. Manajemen Sumber Daya Manusia BBI Abeli Sawah
No.
Uraian
Upaya yang dilakukan Perusahaan
1.
Merencanakan Kebutuhan staf
Mengkoordinasi ke Dinas Perikanan untuk selalu memenuhi kebutuhan karyawan.
2.
Mencari dan Merekrut Karyawan
Melihat kemampuan yang dimilki setiap  para calon karyawan.
3.
Melatih dan Mengembangkan Karyawan
Memberikan karyawan pelatihan, magang, dan study banding.
4.
Menetapkan Kompensasi
Memberikan karyawan THR setiap akan menjelang hari raya idul fitri, berupa paket.
5.
Fasilitas Keamanan dan Kenyamanan karyawan
Fasilitas keamanan yaitu dengan mamberi pagar disekeliling lokasi BBI dan memberi penjagaan selama 24 jam, sementara untuk kenyamanan karyawan Yaitu dengan menyediakan rumah dinas, kendaraan dinas, serta menjaga kebersihan balai.

Kebutuhan untuk para staf  masih kurang, shingga adanya perencanaan kebutuhan staf, upaya yang dilakukan adalah tetap mengkoordinasi ke Dinas Perikanan untuk selalu memenuhi kebutuhan karyawan. Dalam mencari dan merekrut karyawan upaya yang dilakukan adalah dengan melihat kemampuan yang dimilki setiap  para calon karyawan.
Untuk para karyawan diberikan pelatihan untuk mengembangan pengetahuan dan pengalaman seperti magang dan study banding.. Para karyawan juga diberi  kompensasi sepertiTHR setiap akan menjelang hari raya idul fitri, berupa paket.
Fasilitas keamanan yaitu dengan mamberi pagar disekeliling lokasi BBI dan member penjagaan selama 24 jam, sementara untuk kenyamanan karyawan Yaitu dengan menyediakan rumah dinas, kendaraan dinas, serta menjaga kebersihan balai.
Sementara untuk produktivitas tenaga kerja, dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4. Produktivitas Tenaga Kerja
No.
Perihal
Jumlah
1.
Total Produksi 
Ikan Mas Sekitar 1 juta ekor/tahun, Sementara untuk Ikan Nila 700.000 ekor/tahun.
2.
Jumlah Karyawan


A.    Laki-laki Dewasa
5 orang

B.     Perempuan Dewasa
1 orang

C.     Anak-anak
-
3.
Jumlah hari kerja/minggu
6 hari
4.
Jumlah jam kerja/hari
7 jam

            Produktivitas tenaga kerja di BBI Abeli Sawah memproduksi benih untuk ikan mas sekitar satu juta ekor/tahun, sementara untuk ikan nila sekitar 700.000 ekor/ tahun. Adapun jumlah keseluruhan karyawan adalah enam orang yang terdiri dari lima orang laki-laki dan satu orang perempuan.  Jumlah hari kerja/minggu adalah enam hari dan jumlah jam kerja/hari yaitu tujuh jam. Tetapi untuk penjagaan dilakukn 1 x 24 jam.
4.3.            Manajemen Produksi
Manajemen produksi Merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber daya seperti sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya alat dan sumber daya dana serta bahan secara efektif dan efisien, untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa.
Adapun manajemen yang dilakukan oleh BBI Abeli Sawah adalah sebagi berikut :

Tabel 5. Manajemen Produksi yang diakukan Perusahaan
No.
Perihal
Upaya yang dilakukan Pihak Perusahaan
1.
Perencanaan Sistem Produksi


a. Perencanaan Produksi (Jenis dan Jumlah Produk)
Jenis ikan dari tahun ketahun ada peningkatan, sarana dan prasarana diperbaiki seperti  mesin karena sangat berpengaruh dalam proses produksi. Penambahan jenis ikan yang tercapai yaitu ikan gurame yang masih dalam proses, dan tahun 2016 sudah bisa produksi

b. Perencanaan Lokasi
Tidak ada. Hanya memanfaatkan lokasi yang ada, dengan melakukan renovasi. Dari 35 kolam yang ada yang dimanfaatkan ,hanya sekitar 50 %.

c. Perencanaan Fasiltas Produksi
Untuk perencanaa fasiitas produksi hanya melakukan pergantian ketika alat telah rusak, serta penambahan alat seperti jaring, fiber, penampungan benih, pemijahan mesin pompa air dan hibro.

d. Perencanaan Lingkungan Kerja
Keamanan ditingkatkan dan mengadakan pembersihan kolam.

e. Perencanaan Standar Produksi
Perencanaan standar produksi yaitu mencapai 1.500.000 ekor untuk ikan mas dan satu juta ekor untuk ikan nila.
2.
Sistem Pengendalian Produksi


a. Pengendalian Proses Produksi
Memperbaiki proses persiapan dan proses produksi sesuai Standar Prosedur Operasional (SPO).

b. Pengendalian Bahan Baku
Untuk calon induk berasal dari Sukabumi yang bersertifikat, dan pakan yang diberikan yaitu berkualitas tinggi yang tidak menggunakan zat kimia/terlarang.

c. Pengendalian Tenaga Kerja
Tenaga kerja sudah memiliki tugas masing-masing sesuai yang telah ditetapkan.

d. Pengendalian Biaya produksi
Pemanfaatan barang produksi yang tepat sasaran, mislanya jumlah pupuk dan pakan sesuai sehingga dapat termanfaatkan dengan baik.

e. Pengendalian Kualitas Produk
Mengikuti cara produksi Sesuai Standar Prosedur Operasional (SPO).

f. Pemeliharaan Produk dan Sarana Produksi
Tidak terlepas dari SPO. Sesuai mekanisme,sehingga pemeliharaan produk dan sarana produksi dapat terjaga penyimpanannya dan kebersihannya.
3.
Sistem Informasi Produksi


a. Produksi atas dasar pesanan
Acuanya yaitu berdasarkan pesanan dan pasar. Misalnya yang di pesan satu juta ekor tetapi yang diproduksi lebih dari satu juta ekor.

b. Produksi untuk Persediaan Pasar.
Disesuaikan dengan jumlah pesanan dan dari pasar, dan selalu memproduksi lebih.

BBI Abeli Sawah sudah berjalan selaman 46 tahun, dan sudah melakukan banyak kali produksi. Untuk tiga tahun terakhir jumlah produksi benih ikan mas sudah mencapai tiga juta ekor , sementara untuk ikan nila sudah mencapai 2.100.000 ekor. Akan tetapi, produksi benih setiap tahunnya tidak menentu, terkadang naik dan terkadang juga menurun.
Adapun jumlah produksi maksimal pada tahun ini mencapai dua jutaan ekor untuk dua jenis ikan, dan kapasitas produksi dicapai sejak tahun 2013. Produksi benih tidak selalunya berjalan dengan baik, ada saja penyebab yang membuat produksi menurun, salah satu penyebab utamanya adalah kondisi lingkungan ketika hujan turun karena curah hujan sangat berpengaruh terhadap kualitas air, dan tidak bisa memproduksi benih secara maksimal karena di sesuaikan dengan permintaan pasar maupun para petani.
Dalam memproduksi benih, para karyawan biasa menghadapi berbagai macam kendala. Adapun kendala-kendala yang dihadapi dalam proses produksi
Yaitu kekurangan Tenaga, karena BBI Abeli Sawah ini hanya memiliki karyawan tetap sebanyak enam orang, dimana dalam prose pembenihan tidak begitu mudah, maka dibutuhkan karyawan yang lebih dari yang ada, tekis terampil kurang karena karyawan tetap tidak begitu banyak, dan dari semuanya membagi-bagi tugas sesuai dengan pekerjaan yang telah ditetapkan.                   
Kekurangan modal karena BBI Abeli Sawah ini adalah milik pemerintah, jadi segala biaya dan keperluan yang dibutuhkan bersumber dari satu pihak saja, yaitu pemerintah, dimana pemerintah memilki banyak usaha yang disebar kesetiap daerah, jadi segala dana yang disalurkan oleh pemerintah akan diberikan secara bertahap, tidak terus-menerus dan pasar terbatas karena pemasaran hasil produk benih ini, hanya dipasarkan secara lokal, yaitu khusus di Sulawesi Tenggara.
Rata-rata jumlah barang per siklus produksi mulai dari 50.000 – 80.000 yang terjual tidak semua, namun rata-rata jumlah barang terjual per siklus produksi adalah 40.000. Sementara rata-rata barang yang tidak laku/rusak per bulannya sekitar 30 %, dan untuk barang yang tidak laku sesudah berakhirnya siklus produksi maka dijual ke petani langsung sekitar 15-20 %, serta yang tidak termanfaatkan ada 5 %.
4.4.            Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan merupakan segala kegiatan atau aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana cara memperoleh pendanaan modal kerja, menggunakan atau mengalokasikan dana, dan mengelola aset yang dimiliki untuk mencapai tujuan utama perusahaan.
BBI Abeli Sawah merupakan balai pembenihan ikan air tawar yang dimilki oleh pemerintah, dimana keseluruhan modalnya bersumber dari pemerintah. Untuk jumlah modal operasional usaha pertahunnya sekitar 100 juta. Adapun rencana penambahan modal dari pihak lain tidak ada.


4.5.            Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler, 1980).
Adapun manajemen pemasaran di BBI Abeli Sawah yadalah sebagai berikut :
Tabel 6. Manajemen Pemasaran BBI Abeli Sawah
No.
Perihal
Upaya yang dilakukan Pihak Perusahaan
1.
Menganalisis Kekuatan dan Kelemahan Produk dipasar
Mengacu pada produksi sebelumnya. Jiumlah barang dari tahun ketahun-ketahun disesuaikan permintaan pasar dan pemesanan.
2.
Penentuan Harga Pasar
Berdasarkan ukuran benih. Yang berukuran 2-3 cm dijual seharga Rp. 230-300 untuk ikan mas dan nila.
3.
Pengenalaan Produk dipasar
Dari bantuan-bantuan, melalui Penyuluhan untuk pengenalan produk.
4.
Menentukan Sasaran Produk
Sasaran produk yaitu dari kalangan petani/kelompok tani/masyarakat dan pelaku usaha pembesaran.

            Pemasaran dilakukan hanya di Sulawesi Tenggara, karena permintaan dari para konsumen di Sulawesi tenggara sudah memenuhi batas produksi benih pertahunnya. Adapun sistem pemasarannya para konsumen datang sendiri ke lokasi dan ada juga yang memesan.
            Untuk sistem pembayarannya bagi para petani member uang tunai langsung, sementara yang memesan melalui transaksi perbank kan. Pengirimanya dilakukan dengan sistem paket melalui transportasi darat dan laut. Untuk memperoleh kesepakatan harga sistemnya hampir sama dengan penjualan harga yaitu tawar menawar.
            Dalam memasarkan hasil produk tidak selalu berjalan dengan baik, ada saja kendala yang dihadapi, seperti pemasarannya yang terbatas sehingga peminatnya kurang, transaksi yang tidak secara langsung, dan jarak pengiriman yang jauh sehingga resikonya tinggi mengakibatkan ikan mati.




























V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
1.      Manajemen diperlukan agar bisnis dapat berjalan lancar dan mendapatkan hasil yang diharapkan dan seluruh kegiatan dalam perusahaan berjalan secara efektif dan efisien.
2.      Pada BBI Abeli Sawah Sudah bisa terbilang penerapan manajemennya berjalan dengan baik, karena bisa mengatur keseluruhan kegiatan produksi dan pemasaran dengan baik sampai pada tangan konsumen, meskipun secara keseluruhan manajemennya ada yang belum berjalan.

5.2.            Saran
Untuk praktikum selanjutnya dalam pembagian lokasi praktek, agar menentukan lokasi praktek lapang yang berbeda lagi setiap tahunnya, agar mahasiswa bisa mengenali dan mengetahui tempat-tempat yang bergerak dalam bidang bisnis perikanan khususnya yang berada di kota kendari.
















DAFTAR PUSTAKA
Hannesson,Rognvaldur, Ekonomi Perikanan, Bergen: Universitas Indonesia Press, 1988
Rahardi,F dkk,Agribisnis perikanan, Jakarta: Penebar Swadaya,1993.
Sabardi,Agus, Pengantar Manajemen, Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan               Akademi Manajemen Perusahaan YKPN,1997.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Telah berkunjung di blog saya